Sejarah Industri Asuransi di Dunia dan Indonesia

Sejarah asuransi di dunia dan Indonesia
Selama berabad – abad praktek asuransi berkembang menjadi bisnis modern yang melindungi masyarakat dari berbagai resiko. Berikut ini adalah uraian singkat mengenai sejarah perkembangan asuransi di dunia dan Indonesia.

Bentuk awal asuransi

Praktek asuransi sudah di kenal sejak jaman dahulu oleh berbagai bangsa di dunia, Pada jaman dahulu pedagang tiongkok membagi – bagi barang dagangannya ke beberapa kapal laut ketika akan melintasi perairan yang berbahaya untuk mengurangi resiko jumlah barang dagangan yang hilang.

Undang – undang tertulis pertama yang menyebutkan praktek asuransi kerugian tercatat pada 1750 SM yaitu pada masa raja hammurabi dari babylonia (disebut juga code of hammurabi). Undang – undang hamurrabi ini di pahat pada sebuah batu yang bertuliskan kewajiban pedagang untuk menjamin keamanan barang dagangan yang dikirimkan sampai ke tangan pembeli. 

Konsep asuransi umum pertama diperkenalkan oleh pedagang rhodes, Yunani kuno pada 440 SM. pedagang mengumpulkan iuran untuk mengganti barang dagangan mereka yang di buang ke laut saat kapal menghadapi bahaya tenggelam. Sekitar 600 SM, bangsa Romawi dan Yunani membentuk jenis awal asuransi jiwa dan kesehatan yaitu komunitas mereka tetap memberikan perawatan bagi keluarga yang di tinggalkan dari anggota komunitas mereka yang meninggal dunia.

Pada abad ke 12 di anatolia sejenis asuransi oleh negara (state insurance) diperkenalkan. Asuransi ini memberikan jaminan kerugian yaitu jika pedagang di rampok di wilayahnya maka perbendaharaan negara (the state treasury) akan menggantikan kerugian para pedagang atas barang dagangan yang hilang.

Dokumen polis asuransi (insurance policy) pertama

Kontrak asuransi pertama yang terpisah dari kontrak lainnya (misal: kontrak hutang atau pembelian) di catat pada 1347 M oleh pedagang dari genoa, Italia. Di era kolonialisme pada abad pertengahan, perdagangan melalui laut dari dan ke daerah jajahan baru sangat ramai. Maraknya peperangan dan perampasan kapal dagang juga membuat perjalanan tersebut sangat berbahaya bagi pelaut dan barang dagangan yang di bawanya. Di masa ini praktek asuransi berkembang menjadi lebih terorganisir dan mulai banyak tumbuh perusahaan yang bergerak di bidang asuransi. Pada masa inilah asuransi maritim yang berdiri sendiri diperkenalkan. Pada jenis asuransi ini, besaran premium (premi) ditentukan bervariasi berdasarkan resiko – resiko tertentu. Terpisahnya kontrak asuransi dari kontrak hutang dan pembelian barang adalah perubahan utama yang mempengaruhi perkembangan industri asuransi.

Asal kata asuransi: Kata asuransi berasal dari bahasa belanda assurantie yang artinya pertanggungan atau asuransi. Dalam hukum dagang belanda sendiri pertanggungan di sebut verzekering.

Lloyd’s of london

Pada abad ke 17, london berkembang pesat sebagai salah satu pusat perdagangan dunia. Perkembangan aktivitas perdagangan ini juga meningkatkan kebutuhan asuransi atas kapal dan kargo barang. Kota london kemudian menjadi pusat pertemuan antara pedagang dan perusahaan atau perseorangan yang berniat menanggung (underwrite) resiko kargo kapal dan barang dagangannya.

Di warung kopi yang didirikan oleh edward lloyd pada 1680, para pedagang berkumpul sambil menunggu kapal berlabuh. Ketika menunggu mereka mengadakan pertemuan untuk membicarakan cara meminimalisir resiko kerugian yang tidak diinginkan terhadap kapal dan barang dagangan mereka. Saat itulah mereka membuat perjanjian bersama investor dan menandatangani kesepakatan itu bersama – sama. Istilah underwriting ini muncul bermula dari tanda tangan yang dibubuhkan para pihak yang melakukan perjanjian untuk meminimalisir resiko. Letak tanda tangan para pihak tersebut berada di bagian paling bawah dokumen perjanjian (disebut underwriting).


Mekanisme kesepakatan nya adalah :
Sebelum pedagang atau pihak lainnya yang berkepentingan mempercayakan barang dagangannya ke kapten kapal, maka dia atau mereka ingin merasa yakin akan adanya jaminan keuangan jika kargo barangnya tenggelam di laut. Para investor yang datang ke warung kopi tersebut kemudian membuat kesepakatan kontraktual untuk memberikan ganti rugi kepada pemilik barang jika barang dagangannya tidak sampai ke lokasi tujuan karena bahaya di lautan dengan imbal balik pembayaran premiun dengan sejumlah uang yang disepakati oleh investor dan pedagang atau pihak lainnya yang berkepentingan.

Jika kapal selamat sampai tujuan dan kargo aman maka investor atau penjamin memiliki uang premium yang telah di terima dari pedagang atau pihak lainnya yang berkepentingan. Ketika kapal dan kargo hilang, maka investor harus memenuhi janjinya dan membayar kepada pedagang atau pihak lainnya yang berkepentingan senilai uang yang sudah disepakati.

Pada saat itu tidak ada seorang investor pun yang ingin menjamin total nilai keseluruhan kapal dan kargonya seorang diri. Penutupan asuransi atas kapal dan kargonya dilakukan oleh beberapa investor penanggung perseorangan dengan sistem patungan, misalnya tiga atau empat orang penanggung secara patungan menutup asuransi atas kapal dengan muatannya yang hendak berlayar.

Oleh karena itu rincian deskripsi tentang kapal, nama kapten kapal, rincian barang dagangan, rute perjalanan, lokasi tujuan, syarat pertanggungan, resiko yang ditanggung dan besarnya premi dibuatkan dalam suatu dokumen dan di distribusikan kepada investor yang tertarik berpartisipasi menjaminnya. Setiap investor kemudian menuliskan berapa besar nilai resiko yang bersedia ia ambil dengan cara menuliskan namanya dan persentasi jaminan yang bersedia dia tanggung di bagian bawah dokumen rincian tersebut. Tanda tangan di bagian bawah dokumen inilah yang kemudian dikenal dengan istilah underwriters.

Berkembangnya asuransi modern

Sejarah praktek asuransi modern dapat ditelusuri ke belakang pada tahun 1666 ketika terjadi kebakaran besar di kota london. Kebakaran ini menghancurkan lebih dari 30.000 rumah. Bencana kebakaran yang membungihanguskan kota london tersebut membuat dunia menjadi sadar bahwa asuransi bukan lagi untuk kenyamanan semata namun sudah menjadi kebutuhan. Kemudian seseorang ahli ekonomi bernama nicholas barbon mulai membangun bisnis asuransi setelah kejadian kebakaran besar tersebut. Pada tahun 1681, Ia kemudian memperkenalkan perusahaan asuransi kebakaran (fire insurance) pertama di dunia yaitu insurance office for houses di inggris dengan peserta awal 5.000 rumah.

Asuransi kecelakaan mulai tersedia pada akhir abad ke 19. Asuransi ini mirip dengan perlindungan cacat fisik (disability coverage) pada asuransi modern.


Sejarah asuransi di Indonesia

Wilayah nusantara yang subur adalah pemasok rempah – rempah penting bagi eropa pada abad pertengahan. Lada pala dan cengkeh adalah barang komoditas berharga yang harus dilindungi saat di kirim dengan kapal laut ke eropa. Banyaknya perjalanan kapal laut di Indonesia pada saat itu mendorong beroperasinya perusahaan asuransi kerugian bataviasche zee en brand – assurantie maatschappij pada tahun 1843. Pada 31 desember 1859 perusahaan asuransi belanda dengan nama nederlandsch indische levensverzekering en lijfrente maatschappij didirikan di batavia. Perusahaan ini merupakan perusahaan asuransi jiwa pertama di Indonesia sebelum kemerdekaan. Pada tahun 1912 persatuan guru di magelang mendirikan ondelinge levensverzekerings maatschappij yang kemudian namanya di ganti menjadi O.L. mij boemi poetra dan akhirnya dikenal dengan nama asuransi jiwa bersama bumi putera 1912. Perusahaan asuransi kerugian pertama yang didirikan setelah kemerdekaan adalah NV (Naamloze Vennootschap) maskapai asuransi “Indonesia” pada tahun 1950.

Suatu pertanggungan dapat memiliki harga pertanggungan (HP) yang sangat besar, seperti pertanggungan atas pesawat terbang besar atau kapal laut yang berbobot ribuan ton. Pertanggungan sebesar ini tidak mampu ditanggung oleh satu perusahaan asuransi seorang diri, sehingga untuk jenis pertanggungan sebesar ini diatasi dengan adanya reasuransi. Dengan adanya perusahaan reasuransi maka penanggung (perusahaan asuransi) menanggungkan sebagian harga pertanggungan (HP) yang besar itu kepada penanggung lain (perusaan reasuransi). Maka di Indonesia di bentuklah beberapa penanggung yang bisnisnya bergerak dalam bisnis reasuransi yaitu :
  1. Maskapai reasuransi Indonesia (marein) didirikan awal tahun 1953
  2. Reasuransi umum Indonesia (indonesia re) didirikan pada tanggal 3 desember 1954
  3. PT asuransi kredit Indonesia (askrindo) yang didirikan pemerintah pada tahun 1971. Askrindo bertugas menanggung kemacetan pembayaran kembali kredit yang diberikan oleh bank kepada pengusaha pribumi, disamping bergerak di bidang asuransi.


Sejarah asuransi di Indonesia sangatlah panjang di mulai pada masa sebelum kemerdekaan hingga masa Indonesia merdeka. Uraian di atas adalah sejarah singkat dari perkembangan asuransi di Indonesia.

Praktek asuransi berubah drastis sejak adanya teknologi internet di tahun 1990-an. Informasi yang tadinya hanya diberikan melalui agen asuransi menjadi lebih mudah ditemukan melalui internet online. Sehingga pembeli asuransi memperoleh harga yang lebih kompetitif dan lebih murah karena berkurangnya biaya komisi agen perantara. Demikianlah uraian singkat sejarah perkembangan asuransi di dunia dan di Indonesia. Semoga bermanfaat. Mari berasuransi.

0 Response to "Sejarah Industri Asuransi di Dunia dan Indonesia"

Post a Comment